Feminisme dan Konsensual
Bila merefleksikan sejarah masa lalu, maka tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan wanita di masa lalu, terutama di Indonesia tidak memiliki banyak pilihan. Jangankan pendidikan universitas, sudah dapat sekedar membaca ataupun menulis saja sudah bisa dikatakan cukup beruntung. Saat itu memang kondisi kesetaraan antara pria dan wanita bahkan belum menjadi suatu ide yang terpikirkan ataupun masuk wacana. Opsi wanita saat itu saat sudah menjadi dewasa dapat dikatakan satu pintu saja. Dijodohkan, lalu dikawinkan. Dan saat sudah menjadi istri maka ia akan diperlukan untuk mengabdi ke suami, mengurus anak dan rumah tangga. Pembagian tugasnya sudah tetap, dan cenderung stigma. Pria mencari nafkah ke luar rumah, wanita diam di rumah mengurus dapur. Meskipun bila dilihat dari kacamata jaman sekarang, hal ini sudah menjadi tidak masuk akal dan relevan lagi, namun bila berkacamata dari orang jaman dulu tentu hal ini adalah hal yang normal, dan sudah menjadi comfort zone mereka....